Atap adalah bagian dari struktur sebuah bangunan yang memiliki peran yang sangat penting. Dengan adanya penutup atap. Rumah kita akan terlindungi dari teriknya panas matahari disiang hari, hujan, angin maupun cuaca ekstrim. Penutup atap saat ini banyak macam dijual di pasaran, seperti halnya umum kita fahami, genteng, asbes, spandek menjadi penutup atap paling sering kita temui. Berikut 7 material penutup atap yang dapat kalian pilih sesuai dengan kebutuhan dan budget anda pastinya.
Sesuai dari namanya, atap ini memanfaatkan kaca sebagai material penutupnya. Biasanya menggunakan kaca laminated yang pastinya memiliki keamanan dan perlindungan yang tinggi. Atap yang digunakan ini bersifat tidak mudah pecah, bening seperti kristal. Alasan mengapa harus menggunakan penutup kaca ini adalah sebagaimana sifatnya yang transparan, penutup kaca ini akan memberikan kesempatan cahaya masuk sehingga cahaya alami kedalam rumah. Pastinya dengan cahaya matahari masuk akan lebih menghemat konsumsi listrik untuk lampu dong.
Sebelum mengenal penutup atap lain, genteng tanah liat dikenal lama jauh dimasa lalu. Berbahan dasar tanah liat, genteng ini mampu meredam panas matahari serta hujan masuk kedalam rumah kita. Hingga saat ini genteng masih populer digunakan sebagai penutup atap utama rumah. Baik di daerah pedesaan maupun hingga kota. Banyak produsen manual hingga pabrikan penghasil atap genteng tanah liat ini. Harga pun menyesuaikan, tergantung dari kebutuhan anda.
Kelebihan atap ini diantaranya mudah ditemukan, tidak bising jika terkena hujan, harga relatif murah, tahan panas hujan, kokoh, serta mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Kelemahan dari atap ini mudah berlumut, pemasangan yang sedikit rumit (dibanding atap seperti spandek dll), warna cepat berubah / pudar.
Atap ini berasal dari bahan campuran seng dan aluminium. Spandek merupakan atap yang dibilang cukup populer hingga saat ini karena kemudahannya dalam pemasangan. Sehingga lebih praktis dan cepat dibanding atap genteng tanah liat misalnya.
Kelebihan atap ini diantaranya mudah dipasang, ringan, memiliki banyak variasi warna dan model, daya tahan yang cukup baik dari sinar matahari maupun hujan.
Sayangnya atap ini cukup berisik jika terkena hujan, anti pecah tetapi bisa saja sobek. Dan atap ini cenderung akan membuat didalam rumah kita cukup gerah karena sifat bahan dasar dari atap ini yang mudah menghantarkan panas.
Atap asbes adalah penutup atap yang terbuat dari mineral silica yang berbentuk serat kecil dan halus. Mineral silica tersebut diantaranya seperti amosite, crocidolite, dan lain sebagainya. Asbes juga merupakan salah satu penutup atap yang paling banyak digunakan di Indonesia saat ini.
Kelebihan dari atap ini adalah biaya material yang murah, berat yang relatif ringan, dan mudah ditemukan. Kelemahan dari atap ini diantaranya mudan pecah, suara bising ketika hujan, udara dalam ruangan menjadi gerah ketika cuaca panas, serta issu kesehatan yang kurang baik.
Atap ini merupakan atap yang berasal dari material aspal serta material pendukung lainnya seperti pasir batu, fiberglass dan lain sebagainya. Banyak macam dari atap bitumen ini, dari yang bergelombang hingga yang flat.
Kelebihan dari atap ini diantaranya tahan lama, bahkan banyak produsen memberikan garansinya sampai 20-30 tahun. Selain itu atap bitumen cukup ringan, kedap suara / tidak bising terkena hujan serta menyerap panas dengan baik, sehingga bangunan yang tertutupi tidak terasa panas. Sayangnya atap ini cukup mahal, pemasangan yang harus dilakukan oleh teknisi khusus serta perawatan atap yang juga tidak murah.
Atap ini berasal dari material kayu, kayu yang digunakan tidak sembarang pula. Umumnya atap sirap menggunakan kayu seperti kayu ulin. Walaupun jarang digunakan orang pada umumnya, atap ini lebih sering digunakan untuk bangunan ibadah, keraton dan lain sebagainya. Atap sirap dari ulin ini memiliki kekuatan yang baik, menahan panas maupun hujan. Biasa orang yang suka tema rumah kental dengan gaya etnik tradisional akan memilih atap sirap sebagai opsi pilihannya. Atap ini cenderung ringan, tetapi tetap kuat, rumah akan terasa lebih sejuk. Kekurangan dari atap ini sedikit sulit didapat, pemasangan yang sedikit ribet, serta variasi atap yang terbatas.
Penutup atap UPVC memiliki kepanjangan Unplasticised Polyvinyl Chloride. Upvc berbahan dasar dari turunan bahan plastik yang sudah melewati berbagai proses. Keunggulan dari atap ini diantaranya kedap panas, sehingga tidak membuat rumah panas. Selain itu atap ini cukup awet, anti rayap serta harga yang cukup terjangkau. Contoh dari produk atap upvc ini seperti atap Alderon.
- Atap Kaca
Selain pertimbangan fungsi tersebut, atap kaca akan membuat rumah kita terkesan mewah, dan pastinya makin cantik. Sayangnya atap kaca ini memerlukan biaya pemasangan yang tidak sedikit, serta biaya perawatannya pun tinggi. Selain itu dengan memberikan kesempatan cahaya matahari masuk kedalam rumah, saat cuaca terik pastinya akan membuat ruangan didalam rumah menjadi panas. sehingga dalam merecanakan penggunaan atap ini harus diperhitungkan terlebih dahulu.
Nah, dari ketujuh material diatas apa ada yang kelewatan?, sebenarnya masih banyak material penutup atap yang belum disebutkan seperti polycarbonat, genteng beton, dak cor, dan lain sebagainya. Boleh dong sharing dari pengalaman teman-teman mengenai penutup atap yang mungkin pernah digunakan atau malah mau merencanakan?. Semoga sedikit informasi diatas dapat bermanfaat. sekian terimakasih.